Senin, 05 April 2010

Teori Perkembangan Anak

  1. Teori kognitif
  • Tokoh : Jean Piaget (1896 – 1980)
  • Prinsip:
    • Dikenal dengan teori perkembangan intelektual yg menyeluruh yg mencerminkan adanya kekuatan antara fungsi biologi dan psikologis. Teori perkembangan Piaget dengan konsep kecerdasan seperti halnya sistem biologi membangun struktur untuk berfungsi, pertumbuhan kecerdasan yang dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan sosial, kematangan dan ekuilibrasi. Semua organisme dilahirkan dengan kecenderungan untuk beradaptasi (menyesuaikan diri) dengan lingkungannya.

    • Cara beradaptasi berbeda bagi setiap individu, begitu juga proses dari tahap yang satu ke tahap yang lain dalam satu individu. Individu termotivasi untuk memahami dunia, dengan menggunakan proses perngorganisasian dan penyesuaian diri ( asimilasi dan akomodasi ).

    • Kita merespon dunia dengan menghubungkan pengalaman yang diterima dengan pengalaman masa lalu kita (asimilasi), sedangkan setiap pengalaman itu berisi aspek yang mungkin saja baru sama sekali. Aspek yang baru inilah yang menyebabkan terjadinya dalam struktur kognitif (akomodasi).

    • Asimilasi adalah proses merespon pada lingkungan yang sesuai dengan struktur kognitif seseorang. Tetapi proses pertumbuhan intelektual tidak akan ada apabila pengalaman yang ditangkap tidak berbeda dengan skemata yang ada oleh sebab itu diperlukan proses akomodasi, yaitu proses yang merubah struktur kognitif. Bagi Piaget proses akomodasi tersebut dapat disamakan dengan belajar.

    • Individu melampaui 4 tahap perkembangan kognitif, yaitu :
      • Tahap sensorimotor (lahir – 2 tahun),
        Sensorimotor berarti tahu benda itu seperti apa &atau suaranya spt apa, tahu bagaimana memanipulasi objek. Batasan yg jelas dari fungsi sensorimotor bahwa tidak mengingatkan bayi tentang masa lalu, mengantisipasi masa depan, membentuk mental images dari objek atau merefleksikannya pada pengalaman2 mereka. Piaget percaya bahwa bayi tidak memiliki kesadaran bahwa dunia terlepas dari kegiatan mereka.

      • Tahap pra operasional (usia 2 – 7 tahun);
      • Tahap operasional konkrit (usia 7 – 11 tahun), dan
      • Tahap operasinal formal (usia 11 – dewasa)
  • Menurut Piaget (1983), inteligensi dapat dilihat dari 3 perspektif berbeda:
    • Isi;
      • Merupakan materi kasar.
      • “isi” kurang penting dibanding dgn struktur dan fungsinya.
      • Bila isi adalah “apa” dari inteligensi, sedangkan “bagaimana” dan “mengapa” ditentukan oleh kognitif atau intelektual

    • Struktur
      • Struktur dan organisasi terdapat di lingkungan, tapi pikiran manusia lebih dari meniru struktur realita eksternal secara pasif.
      • Interaksi pikiran manusia dgn dunia luar, mencocokkan dunia ke dalam “mental framework” nya sendiri.
      • Struktur kognitif merupakan mental framework yang dibangun seseorang dgn mengambil informasi dari lingkungan dan menginterpretasikannya, mereorganisasikannya serta mentransformasikannya.
      • 2 hal penting yg harus diingat tentang membangun struktur kognitif:
        • i. seseorang terlibat secara aktif dalam membangun proses.
        • ii. lingkungan dimana seseorang berinteraksi penting untuk perkembangan struktural.
      • Piaget tidak melihat struktur kognitif sebagai mekanisme biologis lahiriah. Dia tidak percaya bahwa anak-anak memasuki dunia dengan “piranti dasar” untuk memahami realita.
      • Anak-anak secara perlahan dan bertahap membangun cara pandang mereka sendiri terhadap realita. Pembentukan struktur kognitif mulai pada awal kehidupan segera setelah bayi mulai memiliki pengalaman dengan lingkungan. Tapi bukankah seorang bayi yang baru lahir belum memiliki pengalaman apapun terhadap lingkungan?
      • Piaget percaya bahwa seorang bayi yang tidak berpengalaman penuh memiliki struktur yang sudah terbentuk yang memprogramkan mereka untuk berinteraksi dengan lingkungan ini yg disebut struktur fisik, seperti sistem syaraf dam otak manusia serta organ-organ sensorik spesifik dan refleks-refleks yg disebut sebagai “automatic behavioral reactions”.
      • Bayi melatih struktur-struktur ini dalam interaksi dengan lingkungan dan memulainya dengan segera untuk mengembangkan struktur kognitif.
  • Fungsi;
    • Fungsi
      • Yaitu: suatu proses dimana struktur kognitif dibangun.
      • Semua organisme hidup yg berinteraksi dgn lingkungan mempunyai fungsi melalui proses organisasi dan adaptasi.
      • Organisasi: cenderung utk mengintegrasi diri dan dunia ke dalam suatu bentuk dari bagian-bagian menjadi satu kesatuan yg penuh arti sebagai suatu cara utk mengurangi kompleksitas.
      • Adaptasi terhadap lingkungan terjadi dalam 2 cara:
        • organisme memanipulasi dunia luar dengan cara membuatnya menjadi serupa dgn dirinya, proses ini disebut dgn asimilasi.
        • organisme memodifikasi dirinya sehingga menjadi lebih menyukai lingkungannya, proses ini disebut akomodasi. Asimilasi mengambil sesuatu dari dunia luar dan mencocokkannya ke dalam struktur yg sudah ada.
      • Ketika seseorang mengakomodasi sesuatu, mereka mengubah diri mereka sendiri untuk memenuhi kebutuhan eksternal.
      • Piaget mengaplikasikan proses asimilasi dan akomodasi terhdp intelektual spt terhdp proses fisik.
      • Anak-anak mengasimilasi ide-ide baru, “food for thought” dgn mencocokkannya ke dlm struktur kognitif yang sudah ada dan mengakomodasikan ide-ide tersebut dengan mengubah struktur kognitif mereka dalam meresponsnya.
      • Bila idenya baru dan struktur kognitif perlu untuk membuatnya berarti, anak-anal akan membuatnya sebagai bagian dari proses pikir mereka dan akan mengubah cara berpikir mereka dalam meresponsnya.
      • Perkembangan intelektual tidak akan terjadi bila ide-ide anak-anak itu dikenal sudah diasimilasi atau bila mereka melanjutkan struktur tersebut untuk asimilasi
  • Kelebihan :
    1. Konsep ini membantu guru tentang perlunya memilih dan menyesuaikan materi berpijak dari ide dasar yang diketahui anak, untuk kemudian dikembangkan dengan stimulasi lebih luas misalnyadalam bentuk pertanyaan sehingga kemampuan anak meningkat dalam menghadapi pengalaman yang lebih kompleks.
    2. Membantu dalam penyusunan kurikulum yang sesuai dengan tahap perkembangan dan minat individu.
  • Kekurangan :
    1. Tahap tersebut dapat berubah menurut situasi seseorang.
    2. Perbedaan tahap sangat besar.
    3. Kurang menekankan pengaruh dari sosial budaya (ektrinsik).


2. Teori Social Contructivism
  • Tokoh : Vygotsky
  • Prinsip :
    • sosial sangat penting dalam perkembangan kognitif anak.
    • Orangtua, guru dan teman berinteraksi dengan anak dan berkolaborasi untuk mengembangkan suatu pengertian. Jadi belajar terjadi dalam konteks sosial, dan muncul suatu istilah zona Perkembangan Proksimal (ZPD). ZPD diartikan sebagai daerah potensial seorang anak untuk belajar, atau suatu tahap dimana kemampuan anak dapat ditingkatkan dengan bantuan orang yang lebih ahli
    • dalam mengembangkan setiap kemampuan anak diperlukan scaffolding atau bantuan arahan agar anak pada akhirnya menguasai keterampilan tersebut secara independen.
    • Dalam mengajar guru perlu menjadi mediator atau fasilitator di mana pendidik berada disana ketika anak-anak membutuhkan bantuan mereka. Mediatoring ini merupakan bagian dari scaffolding. Jadi walaupun anak sebagai pebelajar yang aktif dan ingin tahu hampir segala hal, tetapi dengan bantuan yang tepat untuk belajar lebih banyak perlu terus distimuluasi sehingga proses belajar menjadi lebih efektif.
    • Pikiran anak berkembang melalui: (1) Mengambil bagian dalam dialog yang kooperatif dengan lawan yang terampil dalam tugas di luar zone perkembangan proksimal; (2) Menggunakan apa yang dikatakan pendidik yang ahli dengan apa yang dilakukan.
  • Kelebihan:
    Membantu dalam penyusunan kurikulum yang sesuai dengan tahap perkembangan dan minat individu.
  • Kekurangan:
    Kurang menekankan kemampuan berpikir kognitif dalam diri anak (intrinsik).
3. Teori Psikososial
  • Tokoh : Erikson
  • Prinsip :
    • Memfokuskan pada perkembangan psikososial sejak kecil hingga dewasa dalam delapan tahap, yaitu :
      a) Trust vs mistrust ( Stadium Infancy: 0 – 1 tahun ); Kepercayaan – ketidakpercayaan , hasil yang baik dari perkembangan ini adalah kepercayaan dan optimisme.
      b) Autonomy vs shame and doubt (Stadium Toddlerhood : 1 – 3 tahun );Otonomi – keraguan, hasil yang baik dari perkembangan ini adalah pengendalian dan adekuasai diri.
      c) Initiative vs guilty ( 3 – 5 tahun / pra sekolah ) ;Inisiatif – rasa bersalah, hasil yang baik dari perkembangan ini adalah kemampuan memulai aktifitas sendiri.
      d) Industry vs inferiority ( 6 – 11 tahun / masa sekolah );Industri – inferioritas, hasil yang baik dari perkembangan ini adalah kompetensi dalam kemampuan intelektual, sosial dan fisik .
      e) Identity vs identity confusion ( 12 – 18 / masa remaja );Identitas –kebingungan identitas, hasil yang baik dari perkembangan ini adalah citra diri yang terintegrasi sebagai pribadi unik.
      f) Intimacy vs isolation ( 18 – 40 / masa dewasa dini );Intimasi – isolasi, hasil yang baik dari perkembangan ini adalah kemampuan membentuk hubungan erat, komitmen karier.
      g) generativity vs stagnan ( 40 – 60 tahun / masa dewasa madya);Generatifitas – menarik diri , hasil yang baik dari perkembangan ini adalah perhatian terhadap keluarga, masyarakat dan generasi penerus.h) Ego integrity vs despair ( > 60 th / dewasa lanjut);Integritas – putus asa, hasil yang baik dari perkembangan ini adalah puas dengan kehidupan dan siap menghadapi kematian.

    • Setiap orang akan melewati tahapan dan setiap tahapan akan mendapatkan pengalaman positif dan negatif. Kepribadian yang sehat akan diperoleh apabila seseorang dapat melewati krisis dalam tugas perkembangan dengan baik.
    • Pembatasan dan kritik yang berlebihan akan menyebabkan tumbuh rasa ragu terhadap kemampuan dirinya.
  • Kelebihan :
    Menyoroti aspek psikososial yang dialami masa anak-anak yang dapat membantu pendidik untuk dapat mendampingi anak melewati masa tersebut untuk menjadi mandiri.
  • Kekurangan :
    Perkembangan manusia hanya dipengaruhi oleh interaksi sosial – hubungan dengan orang lain.


Sumber :
http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/25/teori-perkembangan-anak-%e2%80%93-erickson-dan-gardner/

http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/teori-perkembangan-anak

http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/25/perkembangan-anak-menurut-jean-piaget-dan-vigotsky/

http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/teori-perkembangan-kognitif-piaget.html

http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/b0a786d45c288dfb0c391a9108d1d58ff91ef120.pdf